Kamis, 22 Desember 2011

Flash Fiction: Cemburu

Diposting oleh Rizki Juniarti Umli di 00.55
Sejak awal aku memang melihat sesuatu yang berbeda dari tatapan wanita itu pada Stuart. Tatapan mata yang jelas menggambarkan kekaguman, rasa ingin memiliki, dan juga sedikit kebencian.

Berkali-kali kuperingatkan Stuart untuk menjaga jarak namun tak digubris. Malah sepertinya ia menikmati sensasi yang diberikan wanita itu melalui tatapan matanya.

Wanita itu mahasiswi semester 5 yang sekaligus menjabat sebagai sekretaris BEM di kampus ini, rambutnya panjang, nyaris menyamai rambutku. Dan soal wajah, banyak yang bilang kami mirip. Jelas aku merasa terancam dengan keberadaannya, terutama karena tingkah lakunya. Usahanya yang seperti tak kenal lelah dalam mendekati Stuart membuatku naik pitam.

Apalagi ketika ku dapati Stuart yang seharusnya menunggu ku di depan pintu toilet malah bercakap-cakap dengannya. Darahku mendidih, kesabaranku habis digerogoti rasa cemburu yang memang beralasan.

Beruntung aku masih ingat situasi, kami sedang berada di kampus dengan sekian pasang mata dan telinga yang siap merekam apa saja yang akan terjadi. Sebisa mungkin aku meredam kemarahan yang makin membuatku sesak. Aku melangkahkan kaki mendekati keduanya dengan pandangan yang berapi-api dan napas memburu karena marah. Tiba-tiba Stuart menoleh kearahku, ia salah tingkah, menggaruk-garuk kepalanya yang aku tau pasti tidak sedang gatal, kemudian melangkah kearahku dengan gugup.

“Udah?” tanyanya.

“Iya udah, kalo belum aku nggak bakal di sini!” tukasku sinis.

“Seharusnya tadi aku lebih lama ya di toiletnya, biar kamu bisa lebih lama ngobrolnya”sambungku lagi.

“Marah?”

“Ya iya lah aku marah, tadi kan aku minta kamu nu..”belum sempat aku menyelesaikan kalimatku ia sudah meletakkan telunjuknya didepan mulutku, memelukku kemudian berbisik, “Aku nggak mungkin berpaling dari kamu. Aku sayang banget sama kamu!”

0 komentar:

Posting Komentar

 

Kiki Umli's Blog Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos